Terkadang transformasi terdalam adalah yang paling halus, dan doa yang paling kuat adalah doa yang tidak memiliki kata, tidak berbentuk, dan tidak memiliki arah kecuali menuju Pusat dari semua pusat.

Ekstasi dapat mengambil banyak bentuk. Itu bisa meluap sebagai lagu atau tarian, tawa atau air mata. Itu bisa berupa seruan sukacita atau penderitaan yang manis. Dan itu juga bisa sangat sunyi. Jeda antara nafas membentang ke ruang tak terbatas saat keheningan pikiran menyatu dengan keheningan yang lebih besar.

Setelah menikmati kebahagiaan meditasi, anda tidak akan mudah kehilangan selera untuk itu, meskipun pada awalnya mungkin hanya sekilas - kilatan mungkin seperti kilat atau seperti cahaya kunang-kunang yang berkedip-kedip yang nyaris tidak Anda tangkap dengan sudut matamu.

Tapi Anda menangkapnya. Paling tidak, beberapa intuisi telah terbangun. Beberapa bisikan membimbing anda, meskipun anda mungkin tidak mengerti apa yang Anda ikuti atau bagaimana Anda bisa melacak panggilannya.


Lihatlah melampaui Penampilan

Pertama, lihat melampaui eksternalitas. Tidak mungkin menilai kemajuan spiritual orang lain dari luar dan tidak ada gunanya membandingkannya dengan kemajuan Anda sendiri. Setiap makhluk memiliki hubungan unik dengan Yang Ilahi dan ekspresi unik dalam permadani ciptaan.

Bahkan dalam hidup Anda, Anda akan melewati banyak fase berbeda. Terkadang anda mungkin berada dalam gerakan ekspresi: berkreasi, mewujudkan, dan berbagi.

Di lain waktu Anda mungkin mengikuti arus yang berbeda: mencari kesunyian, menarik diri dari dunia luar karena terpesona dengan lanskap interior anda.

Semuanya valid. Yang penting adalah mengikuti panggilan sejati anda, yang mungkin sama sekali berbeda dari apa yang dilakukan semua orang di sekitar Anda dan bahkan apa yang Anda harapkan dari diri anda sendiri.

Beri diri anda kebebasan untuk mengeksplorasi dan mengindahkan inspirasi saat ini. Hidup anda bisa menjadi sangat bermakna ketika Anda selaras dengan intuisi ini. Ini akan membawa anda ke dalam apa yang anda butuhkan untuk mengalami, mungkin bukan apa yang anda minta secara sadar tetapi apa yang paling bermanfaat untuk pertumbuhan Anda.

Interiorisasi dan Sublimasi

Selama  Retret Meditasi, kita belajar tentang empat  tonggak penting dalam meditasi : penghentian pemikiran biasa, interiorisasi indra ( pratyahara ), sublimasi energi dan emosi, dan penyerahan diri.

Dua di tengah ini — interiorisasi dan sublimasi — terhubung erat, menghasilkan pembakaran hati yang ditunjukkan oleh Rupa.

Apa pun yang anda alami dalam meditasi, cobalah untuk  menariknya ke dalam . Pikiran, emosi, persepsi indra, menyenangkan atau tidak menyenangkan, tidak masalah. Bawa ke pusat keberadaan anda dan biarkan bergetar di sana.

Bahkan emosi yang ditinggikan, seperti ekstasi spiritual yang tetap ada di permukaan. Jangan mengejar status; jangan hanyut dan mengira Anda telah berhasil mencapai puncak gunung — teruslah mencari sesuatu yang lebih dalam, bahkan lebih intim.

Jika anda mantap dan gigih, anda akan menemukan bahwa gerakan menjadi arus yang membawa anda menuju ruang terdalam dari Hati.

Dan anehnya, hanya melalui interiorisasi ini, sebuah  transformasi alkimia  terjadi. Emosi dan persepsi, apapun yang berhubungan dengan domain eksternal, mulai larut kembali menjadi getaran murni.

Murni tetapi tidak lembam - arus secara alami mengalir menuju Tuhan dengan kekuatan sedemikian rupa sehingga apa pun yang menghalangi jalannya dimusnahkan, seperti Gangga kosmik yang turun dari langit.

Gairah dan Keseimbangan

Akhirnya, meditasi harus memiliki gairah. Hati terbakar!

Instruksi meditasi sering menekankan relaksasi, detasemen, dan non-reaktivitas. Sikap-sikap ini sangat diperlukan untuk memperdalam latihan.

Relaksasi membawa kita keluar dari kontraksi pikiran berpikir. Ketidakmelekatan dan ketidak-reaktifan memungkinkan kita untuk melepaskan apa yang tidak relevan dengan meditasi kita, untuk melampaui keyakinan kita yang terbatas dan perasaan-perasaan gelisah, dan pada akhirnya melepaskan diri dari perasaan palsu tentang “aku” yang terpisah yang merupakan akar dari semua penderitaan.

Namun, ini seharusnya tidak menyiratkan sikap dingin atau acuh tak acuh. Saat kita berpaling dari bayang-bayang dunia, kita beralih ke pancaran cahaya Tuhan yang menyilaukan. Kami akhirnya berbalik menghadap Kekasih kami, Dia yang benar-benar kami cari sepanjang hidup kami tanpa menyadarinya. Itu adalah puncak dari kisah cinta yang hebat — detak jantung dari semua kisah cinta.

Shanta bhava, yang pertama dari lima  bhava  atau sikap kebaktian dalam  Bhakti Yoga, adalah hubungan dengan Sang Kekasih yang ditandai dengan kedamaian, kenetralan, dan tanpa kemelekatan.

Meskipun tidak memiliki keintiman pribadi seperti  bhava selanjutnya ,  shanta bhava  tidak pernah dingin. Kualitas dasar dari  shanta bhava  adalah rasa kagum dan takjub yang terus-menerus pada Yang Ilahi. Kekaguman yang tenang, begitu halus dan dekat dengan jiwa, bebas dari segala gangguan atau kontraksi pikiran di sekitar objek.

Keseimbangan batin adalah kunci untuk mewujudkan kemegahan Yang Tak Terbatas. Dalam kedamaian dan stabilitas, tak tergoyahkan oleh gelombang pemikiran dan penilaian, tanpa membebankan pembedaan artifisial antara "baik" dan "buruk", kita dapat melihat keindahan yang meresapi semua ciptaan.

Dan dari sini, kita bisa melangkah lebih jauh untuk mengetahui keindahan ini di dalam diri kita, untuk menjadi begitu akrab dengannya, begitu akrab namun tetap tidak diketahui dan tidak dapat diketahui, sangat mempesona dan selalu menghadirkan aspek baru yang membuat kita kagum.